Mami kutip sejarah singkat Rumah Vaksinasi yang mami ambil dari web https://rumahvaksinasi.id/
Rumah Vaksinasi didirikan pada akhir Maret 2012 oleh dr. Piprim B. Yanuarso, SpA(K) karena keprihatinan akan mahalnya biaya vaksinasi di Rumah Sakit Swasta. Rumah Vaksinasi berjuang untuk memberikan solusi berupa layanan vaksinasi bagi anak dan dewasa yang murah dengan kualitas prima.
Inisiatif untuk mendirikan Rumah Vaksinasi berawal dari percakapan Dr.Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), seorang dokter dari RS Cipto Mangunkusumo dengan seorang followernya di twitter. Sang pasien yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu mengeluhkan mahalnya harga vaksin.
Rumah Vaksinasi memperhatikan kesehatan klien secara utuh. Setiap anak yang datang ke Rumah Vaksinasi akan dipantau tumbuh kembangnva. Orang tua juga akan dipandu untuk memberikan ASI eksklusif kepada anaknya.
Konsep vaksinasi nonprofit atau vaksin murah yang disediakan di Rumah Vaksinasi adalah vaksin dengan harga dari distributor lalu ditambah jasa medis dokter, sehingga tarif vaksinasi di Rumah Vaksinasi bisa ditekan menjadi sangat murah dibanding dengan di RS swasta.
Berdasarkan hal di atas, mami memutuskan sekarang ini Keana vaksin di Rumah Vaksinasi Bogor. Berhubung sekarang papi ga ada asuransi dari kantornya, jadi mami memutuskan di Rumah Vaksinasi aja. Dulu sih vaksin di RS aman ya karena ditanggung asuransi, gak takut kantong jebol. Hahaha. Lumayan banget kan itu pas vaksin DPT yang gak panas, vaksin Hexaxim plus jasa dokter dan lain-lain abis sekitar Rp 1,2jt. Coba kalo bayar sendiri. Alhamdulillah DPT sama PCV 1x ditanggung asuransi. Setelah itu papi pindah kerja jadi gak pake asuransi lagi sekarang.
Pas mami posting IG story adek abis vaksin, temen mami ngasih tau, kenapa gak vaksin di Rumah Vaksinasi Bogor aja. Harga jauh lebih murah dan juga kita ga barengan sama pasien lain yang lagi sakit. Kan anak kita soalnya lagi sehat. Eh iya ya, bener juga. Langsung deh jadwal vaksin selanjutnya mami bawa adek ke RV Bogor.
Awal vaksin di RV Bogor tanggal 19 Maret 2018. Adek vaksin DPT, HIB, dan Polio di umur 18 bulan. Mami dan papi ikutan vaksin TD. Bener kata orang-orang habis vaksin pegel lengannya. Ternyata lumayan ya rasanya di vaksin hehehe. Maafin mami ya adek harus ngerasain sakit disuntik. Tapi mendingan sakit disuntik dek, daripada harus ngalamin sakitnya. Amit-amit.
Ada dua dokter yang praktek , dr. Tafdhila dan dr. Saza. Keana udah pernah sama keduanya. Keduanya enak diajak konsulnya.
Sebelumnya kita liat dulu yuk jadwal imunisasi rekomendasi IDAI tahun2017
![]() |
Source: google |
Vaksin yang sudah diberikan:
- Hepatitis B 1, 2, 3, 4
- Polio 0, 1, 2, 3, 4
- BCG
- DTP 1, 2, 3, 4
- HIB 1, 2, 3, 4
- PCV 1, 2, 3
- Influenza
- Campak
- MR
- Varisela
Vaksin yang terlewat:
- Rotavirus
Vaksin yang akan diberikan selanjutnya:
- Japanese Enchepalitis
- Tifoid
- Hepatitis A
Jadi mami udah 3 kali vaksin Adek di RV Bogor dan bakal lanjut vaksin lagi disana. Yang mau vaksin anaknya boleh coba vaksin di RV Bogor yaa..